Pojok Kubikel

Masykur not Markus


Akhir-akhir ini ramai kembali perbincangan dan pemberitaan baik dimedia online maupun media televisi, tentang istilah Markus. Istilah ini menjadi muncul usai Menkopolhukam Mahfud MD menyebut ada Markus pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Istilah itu diungkapkan Mahfud MD saat rapat dengan Komisi III DPR RI pada Rabu, 29 Maret 2023 lalu. Markus merupakan singkatan dari kata Makelar Kasus. Arti dari Makelar Kasus itu sendiri adalah seseorang yang telah mengintervensi proses penegakan hukum. (sumber: Sindonews.com)

Seperti judul diatas, tulisan ini tidak untuk membahas tentang istilah tersebut atau seseorang yang bernama “Masykur” atau “Markus”. Sama sekali tidak, jadi sebelumnya saya memohon maaf bila ada penyebutan nama-nama tersebut diawal tulisan ini.

Adapun tulisan ini , ditujukan untuk kita semua, Saya dan Anda yang telah berkenan membaca tulisan ini. Masykur yang dimaksud dalam tulisan ini adalah “Manusia Syukur”, istilah ini digunakan dengan harapan agar kita semua bisa dan dimudahkan menjadi orang yang senantiasa bersyukur.

Sebagaimana mengutip dari hadits Rasulullah SAW “Orang yang pertama kali diseru menuju surga adalah orang-orang yang banyak memuji, yaitu orang-orang yang memuji Allah dalam suka ataupun duka.” (HR Thabrani dan al-Bazzar)

Syukur atau rasa bersyukur merupakan aspek penting dalam hidup yang seringkali terabaikan.
Dalam kesibukan hidup sehari-hari, seringkali kita lupa untuk berhenti sejenak dan mengapresiasikan hal-hal yang sebenarnya sudah kita miliki.

Rasa syukur tidak hanya tentang membandingkan hidup kita dengan orang lain yang kurang beruntung, tetapi juga tentang menghargai anugerah dari Tuhan dan melihat kebaikan di dalam setiap situasi. Pada kenyataannya, selalu ada sesuatu yang harus kita syukuri dalam hidup. Tak jarang kita lebih fokus pada apa yang belum tercapai atau kurang dalam hidup, sehingga kita lupa untuk bersyukur atas segala hal yang sudah kita miliki saat ini.

Meningkatkan rasa syukur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik. Ketika kita bersyukur, pikiran kita menjadi lebih positif dan terbuka untuk mencari solusi ketimbang memikirkan masalah.

Kita dapat meningkatkan rasa syukur dengan menyadari dan menghargai kebaikan dalam hidup kita, mulai dari hal-hal kecil dari hal-hal kecil seperti udara segar yang kita hirup setiap hari, makanan di meja kita, orang yang mencintai dan peduli dengan kita, hingga kesempatan yang diberikan oleh Tuhan setiap hari.

Selain itu, kita juga dapat melatih diri untuk mengucapkan kata-kata syukur setiap hari, baik dalam doa, dalam doa harian ataupun diri sendiri seperti

“terima kasih Ya Rabb atas segala nikmat yang telah Engkau berikan pada hari ini”.

“Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah. Apa pun yang Engkau berikan kepadaku, itu adalah yang terbaik. Jika bukan untuk hari ini, aku yakin pasti untuk masa yang akan datang.

“Ya Allah, jadikanlah kami seseorang yang ikhlas dan selalu bersyukur atas semua yang telah Engkau berikan dan jauhkanlah hati kami dari rasa iri dan dengki”

“Terimakasih ya Rabb atas hadirnya anak-anak yang lucu dan mendatangkan kedamaian kepadaku”.

Ketika kita melatih diri untuk bersyukur setiap hari, kita akan menjadi lebih optimis dan terbuka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Meningkatkan rasa syukur dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna dan bahagia.

Dalam meningkatkan rasa syukur, kita juga harus belajar untuk menerima segala ketidaksempurnaan dan kekurangan dalam hidup dengan lapang dada, karena pada kenyataannya, hal tersebut justru dapat membantu kita untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang lebih baik.

Dalam konteks budaya Indonesia, rasa syukur juga menjadi nilai yang sangat dihargai dan ditanamkan dalam kehidupan sejak kecil. Rasa syukur juga ditandai dengan banyaknya ungkapan syukur dalam bahasa-bahasa daerah, seperti “matur nuwun” dalam bahasa Jawa atau “hatur nuhun” dalam bahasa Sunda, “Terimo Kasih” dalam bahasa Jambi, “matur suksma” dalam bahasa Bali, “mauliate” dalam bahasa Batak,”kurrusumanga” dalam bahasa Toraja, “amanai” dalam bahasa Papua.

Maka, mari kita jangan lupa untuk selalu mensyukuri segala hal yang ada dalam hidup kita dan melatih diri untuk terus bersyukur setiap hari. Rasa syukur memang memiliki peran yang penting dalam hidup manusia. Dengan belajar bersyukur, kita dapat hidup dengan hati yang lebih lega dan tulus serta menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, penuh kebahagiaan dan kedamaian.

Jadi, mari kita selalu ingat untuk bersyukur setiap hari dan mencari kebaikan dalam setiap situasi. Dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih indah dan bermakna.

“The more grateful i am, the more beauty i see.” (Makin aku bersyukur, makin banyak keindahan yang aku lihat)

Dalam kehidupan kita sehari-hari, selalu ingat bahwa setiap detik adalah anugerah dan kesempatan untuk mensyukuri apa-apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu dimudahkan untuk bersyukur.Aamiinn.

Fery Herian Sari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *